KEGIATAN
BELAJAR 2
FAKTOR
– FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI
PERKEMBANGAN
ORANG DEWASA
Para ahli yang mengikuti aliran nativisme berpendapat, bahwa
perkembangan orang dewasa itu semata-mata ditentukan oleh faktor –faktor yang
dibawa sejak lahir. Menurut aliran nativisme, perkembangan orang dewasa itu
semata-mata bergantung pada pembawaan (hereditas).tokoh utama aliran ini adalah
Schopenhauer, seorang filosof Jerman.
Aliran filsafat nativisme yang dijuluki sebagai aliran pesimistis,
memandang segala sesuatu dengan kaca mata hitam. Para ahli penganut aliran ini
berkeyakinan bahwa perkembangan individu manusia termasuk di dalamnya orang
dewasa ditetukan oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak
berpengaruh aa-apa.
Para ahli yang mengikuti pendirian empirisme (empiriscism)
mempunyai pendapat yang bertentangan dengan pendirian aliran nativisme.
Pengikut aliran empirisme berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa itu
semata-mata bergantung pada faktor lingkungan. Tokoh utama dari aliran ini
ialah John Locke. Doktrin aliran empirisme yang amat termasyhur adalah “tabula
rasa”, sebuah istilah bahasa latin yang berarti batu tulis kosong atau lembaran
kosong.
Aliran konvergensi merupakan gabungan antara aliran empirisme
dengan aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas dengan
linglungan sebagai faktor-faktor yang berengaruh dalam perekmbangan orang
dewasa. Aliran ini dirumuskan pertama kalinya oleh W. Stern.
Liran konvergensi ini berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa
itu sangat dipengaruhi oleh faktor pembawaan maupun lingkungan. Bakat sebagai
kemungkinan yang telah ada pada masing-masing orang dewasa, tidak akan
berkembang dengan optimal apabila tidak didukung oleh lingkungan yang sesuai.
Ada faktor-faktor tertentu dalam keidupan orang dewasa yang akan
mempermudah perekmbangannya. Faktor yang paling berpengaruh tersebut adalah
kekuatan fisik, kemampuan motorik, kemampuan mental, motibasi utnuk berkembang
dan model peran.
A.
KEKUATAN FISIK
Ada 7 kebiasaan hidup sehat yang perlu dilakukan oleh orang dewasa
untuk memelihara kekuatan fisik yaitu
1.
Sarapan
pagi
2.
Makan
secara teratur
3.
Makan
secukupnya untuk memelihara berat badan yang normal
4.
Tidak
merokok
5.
Tidak
meminum minuman yang mengandung alcohol
6.
Olah
raga secukupnya
7.
Tidur
secara teratur 7-8 jam setiap malam
Kekuatan fisik yang prima pada orang dewasa, memungkinkan mereka
untuk optimal dalam bekerja, berkeluarga, memperoleh keturunan, dan mengelola
kehidupan keluarganya. Sebaliknya kekuatan fisik yang tidak prima menghambat
orang dewasa untuk mengerjakan apa yangs eharusnya dilakukan oleh orangdewasa
dan dapat menggaalkan sebagian atau secara total tugas-tugas perkembangan orang
dewasa.
B.
KEMAMPUAN MOTORIK
Faktor kedua yang mempengaruhi perkembangan orangdewasa adalah
kemampuan motorik. Kemampuan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatannya
antara usia dua puluhan. Kecepatan respons maksimal terdapat antara usia dua
puluh dan dua puluh lima tahun dan sesudah itu kemampuan ini sedikit demi
sedikit menurun.
Kemampuan motorik ini mempunyai hubungan yang positif dengan
kondisi fisik yang kuat dan kesehatan yang baik. Kondisi fisik yang kuat dan
kesehatan yang baik memungkinkan orang dewasa melatih
keterampilan-keterampilannya secara lebih baik.
C.
KEMAMPUAN MENTAL
Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada
situasi-situasi baru adalah mengingat kemabli hal-hal yang dulu pernah
dipelajari, penalaran analogis dan berpikir kreatif. Kemampuan mental ini
mencapai puncaknya dalam usia dua puluhan, kemudian sedikit demi sedikit menurun.
D.
MOTIVASI UNTUK BERKEMBANG
Apabila remaja telah mencapai usia dewasa secara hukum, mereka
berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang – orang dewasa yang mandiri oleh
kelompok social mereka. Hal ini menjadi motivasi bagi orang-orang dewasa untuk
mengembangkan dirinya.
Motivasi untuk berkembang memiliki peranan yang strategis dalam
perkembangan orang dewasa.
E.
MODEL
PERAN
Faktor lingkungan perkembangan orang dewasa sangat berpengaruh
terhadap perkembangan orang dewasa. Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang
dewasa lainnya mempunyai model peran untuk diteladani.
sebaliknya orang dewasa yang masih berinteraksi dengan remaja dan
mengikuti garis-garis perilaku remaja akan tetap berperilaku seperti ramaja dan
bukan pola perilaku orang dewasa. Jika mereka tetap dalam status
ketergantungan, mereka hamper tidak memperoleh kesempatan atau motivasi untuk
menguasai tugas-tugas perkembangan orang dewasa.
No comments:
Post a Comment